Kamis, 24 Februari 2011

Kondisi Generasi Kiwari

Kondisi Generasi Kiwari, Waktu bergulir tak kenal henti. Generasi pun datang silih berganti. Tanpa terasa empat belas abad sudah, generasi terbaik meninggalkan kita. Kini tinggallah sosok-sosok generasi abad sekarang, yang kalau kita perhatikn, baik di kantor, sekolah, pasar atau bahkan di masjid, adakah wajah-wajah yang penuh rasa takut, berbicara tentang akhirat? Adakah tangisan pilu karena membayangkan adzab neraka dapat kita jumpai dari para qari', khatib, imam masjid atau ulama kita? Yang nampak sekarang ini justru manusia-manusia yang rakus terhadap dunia. Seluruh waktunya dikerahkan untuk meraup dunia ini, tidak peduli halal atau haram. Bayangan syurga dan neraka sudah terkisis dari diri mereka. Apalagi memang kondisi saat ini amat mendukung bagi terbentuknya pribadi hubbud dunya (cinta dunia) dan lupa akhirat.

Kondisi Generasi Kiwari, Kenyataan itu ada di mana-mana. Di swalayan, musik (yang sebagian ulama' mengharamkannya) berbaur dengan pajangan perangsang nafsu syaithani. Di rumah, televisi ---yang sebagian besar acaranya mendakwahkan materialisme dan konsumerisme--- menjadi santapan bebas keseharian keluarga kita. Kalau sudah begini, bagaimana hati ini akan mampu mengingat akhirat. Kalau setiap detik hati selalu dijejali dengan kemaksiatan, sendau gurau dan permainan, mana mungkin ia dapat mengalirkan derai air mata, sebagai penyimbah api neraka? Ia akan menjadi gelap dan tidak paham terhadap hakekat kehidupan.

Ingatlah firman Allah SWT dalam Surah Al-Muthoffifiin ayat 14 yang artinya : "Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka." Berkenaan dengan ayat ini, Ibnu Jarir, Nasa'i, Tirmidzi, dan Ibnu Majah meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., bahwa Nabi SAW bersabda : "Apabila seorang hamba melakukan perbuatan dosa, maka akan ada titik hitam di hatinya. Jika ia bertobat darinya, hatinya akan jernih kembali. Apabila dosanya bertambah, bertambah pula bintik hitam. Itulah maksud ayat 'Kalla bal raana a'la quluubihim maa kaanu ya'maluun' (Al-Muthaffifiin : 4)." (hadits hasan shahih menurut Tirmidzi).

Hitamnya hati disebabkan dosa. Dosa pulalah yang menjadikan hati kita keras hingga enggan untuk berdzikir, mengingat akhirat.

Komentar :

ada 0 komentar ke “Kondisi Generasi Kiwari”

Posting Komentar

Followers

Jadwal Sholat

Prayer Times For 6 Million Cities Worldwide
Country:

Total Tayangan Halaman

 
This Blog is proudly powered by Blogger.com | Template by Word News Today