Kamis, 18 Agustus 2011

Tetragrammaton

Tetragrammaton, Bahasa Ibrani maupun bahasa Ararnaik yang dipergunakan bani Israil itu termasuk rumpun Semitik seperti juga halnya dengan bahasa Arab. Ciri khusus dari bahasa-bahasa yang termasuk rumpun Semiitik itu bahwa setiap akar kata terdiri atas Tiga Huruf Mati dan setiap kalimat terdiri atas Huruf Mati dan cara menuliskarinya dari Kanan ke Kiri.

Tetragrammaton, Di dalam lingkungan agarna Yahudi itu ada Empat Huruf Mati yang terpandang Suci, digunakan dalarn saat-saat yang sangat takzim dan kidmat bagi memanggilkan Allah Maha Esa, yaitu : YHWH. Masyarakat Yahudi pada masa dulu yang sudah kelewat dipengaruhi oleh bahasa Grik dan kebudayaan Grik, disebabkan penaklukkan Alexander the Great (356-323 sM), memanggilkan Empat Huruf Suci itu dengan : Tetragrammaton.

Disebabkan penapsiran yang berlebih-lebihan dari para Rabbi atas Perintah Ketiga di dalam Ten Commandements itu maka sejak abad ke-3 sebelum Masehi mulai timbul ketakutan untuk memanggilkan Allah Maha Esa dengan Empat Huruf Mati yang terpandang amat Suci itu, hingga penggunaannya lambat laun hilang, dan lenyap dan digantikan dengan panggilan Elohim dan Adonai terhadap Allah Maha Kuasa itu.

Kitab Suci agama Yahudi, sejak dulu sampai kini, tetap, mempergunakan Empat Huruf Mati itu dan biasanya dituliskan dengan tatawarna, tetapi setiapkali membaca Ayat yang berisi" kan Empaf Huruf Mati itu maka cara menyebutkannya diganti den:gan Elohim ataupun Adonai.

Masyarakat Yahudi pada zaman Modern pun sudah tidak mengetahui cara membunyikan Empat Huruf Mati itu karena lebih mengenal sebutan Elohim dan Adonai bagi memanggilkan Allah Maha Kuasa dalam setiap upacara Kebaktian.

Pihak Sarjana-Sarjana-Bible (Biblical Scholars) sejak abad ke-19 masehi telah mencoba membunyikan Empat Huruf Mati itu dan sejak itu lahirlah sebutan Yahweh dan kemudian sebutan Jehovah dan terakhir sekali ialah sebutan Yahuwa.

Sebetulnya masyarakat Islam sendiri di dunia sering pula memanggilkan Allah Maha Esa dengan Empat Huruf Mati itu. Barangsiapa pernah mendengarkan kelompok-kelompok Wiridan pada setiap petang Kamis "malam Jum'at niscaya akan mendengar sebutan Yaa-Huu, dibunyikan dengan serentak. Sebutan Yahu itu adalah singkatan dari bunyi : Ya Huwa.

Sedangkan sebutan Elohim bagi memanggilkan Allah Maha Esa di dalam lingkungan masyarakat Yahudi itu maka di dalam lingkungan masyarakat Islam dibunyikan dengan : Allahumma.

Jikalau masyarakat Islam di dunia mengenal Takbiran dengan bunyi Allahu Akbar, yang bermakna Allah Maha Besar, maka lingkungan masyarakat Yahudi itu memiliki Tahmidan yang berbunyi : Halleluyah. Tahmidan yang berbunyi Halleluyah itu dibunyikan oleh masyarakat Islam di dunia dengan Allahu'l'Ulya. Kedua sebutan Tahmidan itu, yaitu sebutan Ibrani dan sebutan Arab itu, sama bermakna : Allah Maha Tinggi.

Pihak masyarakat Kristen sendiri pun mempergunakan Tahmidan yang berbunyi Halleluyah itu di dalam Kebaktian pada setiap hari Minggu.

Komentar :

ada 0 komentar ke “Tetragrammaton”

Posting Komentar

Followers

Jadwal Sholat

Prayer Times For 6 Million Cities Worldwide
Country:

Total Tayangan Halaman

 
This Blog is proudly powered by Blogger.com | Template by Word News Today